Malam, kenapa kau begitu sepi?
Bintang-gemintang yang biasa membiaskan resah tak ada lagi
Rembulan mulai tersipu malu dibalik gundahan hitam
Sedang, angin yang biasa menyelimuti anganku mengumpat rindu entah dimana
Malam, aku mencoba mengakrapimu
Dengan menjalajahi dunia maya yang kau sediakan
Sangat akrab, kulalui malamku tanpa sekejap kerisauan
entahlah... sampai kapan aku bisa menjamah malam
sebahagia kemaren yang tak kunjung berakhir sampai malam ini
malam, aku terus menungguimu ke perasingan sana
menanti kepastian, suara dari seberang pulau
mengocehkan rindu, pada pekat nan sunyi
dalam hikayat bisu yang mulai kelam
malam, bukankah ini malamku?
malam yang terus menerus menjadi pelepas lelah
menjadi sandaran dari berbagai arah
untuk menghilangkan rasa resah
dalam estafet perasaan gelisah
malam, akan aku tawakkalkan pada tuhan
tangtang jerit sanubari Rohman Rohim
yang telah Kau tahbiskan padaku
saat beribu mata terlelap mendengkur do'a
tanggalkan waktu mustajab tuk memalarkan mimpi mereka
malam, aku akan menyelimuti siangku!
Komentar
Posting Komentar