Hanya Sebuah Prolog, Mengapa Kita Harus Menulis

Hal sederhana yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia adalah menulis. Sebab, mulai jauh-jauh hari sebelum adanya buku dan alat tulis seperti sekarang ini nenek moyang kita sudah akrab dengan budaya tulis menulis di masanya. Sampai sekarang pun, generasi milenium, budaya menulis terus melekat dan tambah berkembang. Bayangkan saja, dalam setiap harinya, berapa juta kata yang telah ditulis dan di update di media sosial oleh masyarakat Indonesia saat ini; beribu-ribu tulisan dapat kita temukan diberbagai situs (website); ratusan lebih media informasi kita menyajikan pelbagai tulisan untuk kita nikmati; anak-anak SD, SMP, SMA atau bahkan anak kuliahan begitu akrabnya dengan buku diary. Hal itu menjadi petanda kalausaja aktivitas menulis bukanlah hal yang baru, dan menulis pun dapat dimulai dengan apa saja yang ada di depan kita; yang terjadi disekeliling kita; yang mengusik pikiran kita; yang mengganggu dan meresahkan hati kita; dan pastinya, menulis itu tidak terikat dengan ruang dan waktu. Begitu mudah dan menyenangkan bukan (?) 

Seringkali kita dihantui pertanyaan yang sebenarnya hal itu bukan alasan untuk membuat kita tidak menulis, “mengapa kita perlu menulis?” Terlepas apapun fakta tentang menulis dalam keseharian hidup kita, berikut ini merupakan beberapa hal yang barangkali harus kita ketahui, agar kita mau menulis. diantaranya:

1. Perekam Jejak Sejarah 

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tdak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (Pramoedya Ananta Toer) 

Setiap tulisan yang kita buat akan tetap bisa dibaca oleh orang lain kapanpun dan di manapun. Bahkan jika kita sudah mati sekalipun. Banyak kita jumpai buku-buku yang biasa kita baca ternyata penulisnya sudah meninggal puluhan tahun yang lalu, atau bahkan sudah lebih dari ratusan tahun yang lalu. Tulisan memiliki kekuatan yang lebih power full untuk mengabadikan pemikiran dan ide seseorang walau raganya sudah melebur menjadi tanah. 

2. Transfer Ilmu, Berbagi Informasi dan Menyampaikan Gagasan 

Dengan menulis kita dapat berbagi ilmu yang kita ketahui, berbagi informasi yang ada disekeliling kita dan menyampaikan ide-ide yang kita miliki. Nisrina Said (Kompasianer) dalam tulisannya ia menyatakan, “Tersebarnya beragam madzab fiqih di belah dunia adalah lewat tulisan dan kerja keras para ulama dalam membukukan pendapat dan argumen mereka lewat menulis, tanpa usaha keras para ulama untuk menulisnya, mungkin kita takkan pernah mengenal pemikiran-pemikiran mereka.”   

mengingat kekuatan otak dalam merekam sesuatu sangatlah terbatas, satu-satunya jalan mengabadikan apa yang pernah terpikiran adalah lewat menulis, dan dengan sebab tulisan lah manusia-manusia super jenius “pemikiran dan ilmunya” dapat kita pelajari sampai sekarang. 

3. Mengisi Waktu luang, Menaikkan Popoularitas dan Menambah Pemasukan 

Tak jarang kita temui sebagian orang mengisi waktunya dengan hal-hal yang kurang begitu manfaat. Bagi orang yang senang bekerja dan tidak mau membuang waktunya dengan percuma, maka aktivitas menulis bisa dijadikan cara untuk mengisinya. Banyak hal yang bisa ditulis, misalnya menulis tentang sesuatu yang menjadi hobinya, menulis tentang kisah percintaan sahabatnya ketika masih remaja, menulis tentang kisah sukses tetangganya dan lain sebagainya. Seorang ibu rumah tangga yang pekerjaan sehari-harinya mengurus rumah dan anak-anaknya, bisa memanfaatkan waktu luangnya dengan menulis. Banyak ibu-ibu rumahan alias ibu rumah tangga yang kreatif memanfaatkan waktu luangnya dengan berbagai aktivitas positif, misalnya membuat kerajinan rumah tangga dari bahan-bahan bekas yang bisa didaur ulang, berjualan pulsa, berjualan makanan jajanan atau menjadi seorang penulis. Ada sebuah grup ibu-ibu yang sukses memanfaatkan waktu luangnya dengan menulis di Bandung yaitu grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Pimpinan Indari Mastuti. Mereka sebenarnya ibu rumah tangga biasa yang hobi menulis, sehingga bisa memanfaatkan waktu luang dengan baik bahkan bisa mendapatkan income tambahan dari aktivitas mereka yang positif tersebut. (Jumari Haryadi Kohar; 18 Mei 2013; Kompasianer) 

Selain itu, dengan menulis popularitas kita akan tambah naik, akan tambah banyak orang yang mengenali kita melalui tulisan. Contoh sederhananya saja kalau anda aktif di media sosial facebook, semakin banyak kita buat status semakin banyak pula orang mengenali kita mengingat status-status kita memenuhi beranda orang lain :D  

Di sisi yang lain, menulis bisa juga dijadikan sebagai gerbong untuk mencari rizki, sudah banyak saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita yang terjun kedunia kepenulisan hanya karena ingin mencari uang. Bisa saja dengan menjadi penulis buku, travel blogger ataupun travel writer. Pekerjaan mereka hanya jalan-jalan serta menulis. Contoh travel writer paling terkenal di Indonesia adalah Trinity yang menuliskan pengalaman travelingnya dalam serial buku The Naked Traveler. Sebenarnya banyak sekali alasan mengapa kita harus menulis. Untuk selebihnya bisa ditambah sendiri. Pada hakikatnya menulis itu adalah sebuah bentuk ekspresi dan refleksi diri seseorang dengan apa yang ia rasakan, dengan tujuan dapat membawa dampak baik pada sekitarnya. Masak kita bisa update di facebook, berkicau di twitter, dan posting di media lainnya hanya mengandung basa-basi yang minim arti. Orientasi yang seperti itu mari kita coba kesampingkan dengan sebuah tulisan-tulisan yang lebih bermakna dan bermanfaat. selamat mencoba dan mulailah menulis! 

Wallahu a’lamu


Hamid El-Kaelan

Komentar